I.
Teori Pilihan Jabatan Atau
Karir Menurut Anne Roe
Anne Roe. Guru besar pada universitas of Arizona, Amerika.
Mengemukakan bahwa:
“Pola pengembangan arah pilih jabatan terutama sangat di
tentukan oleh kesan pertama. Yaitu pada masa bayi dan masa awal kanak-kanak,
berupa kesan atas perasaan puas dan tidak puas, selanjutnya akan terus
berkembang menjadi suatu kekuatan yang berupa energi psikis.”
Sebagaimana tertulis dalam bukunya Theories of Vocational
Choice (1956) Anne Roe mengemukakan pandangannya, sebagai
berikut:
Hipotesa tentang hubungan antara pengalaman yang lalu dengan
pilihan jabatan.
Dasar hereditas kurang begitu penting
Kemampuan khusus ditentukan oleh pengamatan individu itu
sendiri
Pilihan pekerjaan seseorang
ditentukan pada kesan pertama atas perasaan puas atau tidak
II.
Teori Perkembangan Jabatan
Menurut Donald E. Super
Donald E. Super merencanakan suatu
pendangan tentang perkembangan karir yang berlingkup luas. Karena perkembangan
jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor.
Faktor-faktor itu sebagian terdapat pada individu sendiri dan sebagian terdapat
dalam lingkungan hidupnya, yang semuanya berorientasi satu sama lain dan
bersama membentuk proses perkembangan karir seseorang.
Menurut Donald E.Super,
proses perkembangan karir dibagi atas lima tahap, yaitu:
1)
Fase Perkembangan (Growth)
Yaitu suatu fase
perkembangan dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun. Dimana anak
mengembangkan berbagai potensi, sikap, minat, dan kebutuhan.
2)
Fase Eksplorasi (Exploration)
Yaitu fase perkembangan dari
umur 15 tahun sampai 24 tahun dimana seseorang memikirkan berbagai alternatif
jabatan.
3)
Fase
Pemantapan (Establishment)
Yaitu
fase perkembangan dari umur 25 sampai 44 tahun yang bercirikan usaha pemantapan
diri melalui pengalaman-pengalaman selama menjalani karir tertentu
4)
Fase
Pembinaan (Maintenance)
Yaitu
fase perkembangan dari usia 45 sampai 64 tahun dimana orang yang sudah dewasa
menyesuaikan diri dalam penghayatan jabatannya.
5)
Fase
Kemunduran (Decline)
Yaitu
fase dimana seseorang memasuki masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru
sesudah melepas jabatannya.
Kelima tahap/fase ini
dipandang sebagai awan bagi munculnya sikap-sikap dan perilaku yang menyangkut
keterlibatan dalam suatu jabatan yang tampak dalam tugas-tugas perkembangan
karir (vocational development tasks)
III.
Teori
Pemilihan Jabatan Menurut Hoppock
Agar
seseorang mempunyai pillihan yang tepat terhadap suatu jabatan, Hoppock
mengemukakan teori pemilihan jabatan antara lain:
1)
Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan
kebutuhan atau memenuhi kebutuhan, termasuk fisik dan psikologis.
2)
Pekerjaan jabatan atau karir yang
dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan itu paling baik untuk
memenuhi kebutuhannya.
3)
Pekerjaan jabatan atau karir tertentu
dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu
dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
4)
Kebutuhan yang timbul mungkin bisa
diterima secara intelektual yang diarahkan pada tujuan tertentu.
5)
Pemilihan pekerjaan, jabatan, atau
karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang lebih mampu memperkirakan
bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya.
6)
Informasi mengenai diri sendiri
mempengaruhi pilihan pekerjaan, jabatan dan karir, karena dengan demikian
seseorang akan mengetahui apa yang ia inginkan dan ia mengetahui pekerjaan yang
tepat bagi potensi dirinya.
7)
Informasi mengenai jabatan akan
membantu dalam pemilihan jabatan, karena informasi tersebut membantunya dalam
menemukan apakah pekerjaan-pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya. Dan membantunya dalam
mengantisipasi seberapa jauh kepuasan yang dapat diharapkan dalam suatu
pekerjaan bila diperbandingkan.kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada
tercapai atau tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang. Jadi, tingkat kepuasan
ditentukan oleh perbandingan antara apa yang diperoleh dan apa yang diinginkan.
8)
Kepuasan kerja dapat
diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang atau dari suatu
pekerjaan yang menyajikan terpenuhinya kebutuhan dimasa mendatang.
9)
Pilihan pekerjaan selalu
dapat berubah
IV.
Teori Pilihan Jabatan menurut John L.Holland
Menurut Holland, pilihan jabatan mencakup tiga
ide dasar, yang masing-masing dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)
Orang-orang dapat
digolongkan menurut patokan sampai berapa jauh mereka mendekati salah satu
diantara enam tipe kepribadian, yakni:
{ Tipe realistik (The Realistic Type)
{ Tipe peneliti dan pengusut (The Investigative Type)
{ Tipe seniman (The Artistic Type)
{ Tipe sosial (The Social Type)
{ Tipe pengusaha (The Enterprising Type)
{
Tipe orang rutin (Conventional
Type)
Makin mirip seseorang denga
salah satui diantara enam tipe itu, semakin nampaklah padanya ciri-ciri dan
corak perilaku yang khas untuk tipe yang bersangkutan.
2) Lingkungan, lingkungan yang didalamnya orang hidup dan
bekerja, dapat digolongkan menurut patokan sampai berapa jauh
lingkungan-lingkungan itu mendekati salah satu model lingkungan.
3) Perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model
lingkungan yang sesuai menghasilkan keselarasan dan kecocokan okupasional
(occupational homogeneity). Sehingga orang dapat mengembangkan diri dalam
lingkungan jabatan tertentu dan merasa puas.
V.
Teori Pilihan Jabatan
Menurut Peter M.Blau dan Kawan-kawan
Teori Blau dkk, lebih
berorientasi pada metode behavioral. Berpendapat bahwa arah pilih pekerjaan
adalah ciri-ciri psikis dari individu, proses motivasi dan strata status sosial
dari orang tua individu dengan perincian sebagai berikut:
a)
Skema konseptual (Conceptual
Schema)
Pilihan pekerjaan merupakan
suatu proses yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor penghambat dan
penunjang yang lebur dalam proses tersebut.
b) Proses pilihan dan seleksi pekerjaan.
Pilihan seseorang terhadap
suatu pekerjaan didorong oleh adanya faktor kecenderungan untuk mendapatkan
sanjaran dan faktor pengharapan terhadap terjadinya perubahan.
c)
Faktor-faktor yang
menentukan dalam memasuki pekerjaan (Determinant of Occupational Entry).
Macam-macam
faktor yang menentukan dalam memesuki pekerjaan diantaranya:
§ Tuntutan anggota baru untuk dapat
lebih maju mandapat hari libur atau cuti.
§ Faktor kebutuhan fungsional.
§ Faktor kebutuhan non fungsional.
§ Ganjaran (reward).
§ Faktor informasi pekerjaa yang lengkap.
§ Keterampilan teknik pekerjaan.
§ Karakteristik sosial pekerjaan.
§ Faktor orientasi nilai masyarakat.
VI.
Teori
Perkembangan Jabatan Menurut David V.Tiedeman
David
mengemukakan bahwa: keputusan untuk memilih pekerjaan, jabatan atau karir
tertentu merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil
individu pada tahap-tahap kehidupannya dimasa lampau.
a) Perkembangan dan keputusan pekerjaan
Pengambilan
keputusan sangat erat hubungannya dengan periode antipasti dari periode
implementasi yang yang menjadi inti dari perkembangan pekerjaan.
Pengambilan keputusan menurut David terbagi atas:
Pengambilan keputusan menurut David terbagi atas:
ü
Periode Antisipasi
Tingkah laku antisipasi itu
sendiri bermanfaat danalisis tahap-tahap dalam periode ini. Termasuk yang
relevan dalam periode ini yakni:
F Tahap Eksplorasi
F Tahap Kristalisasi
F Tahap Pemilihan
F Tahap Spesifikasi dan Klarifikasi
ü
Periode Implementasi
Implementasi dan penyesuaian
digollongkan menjadi tiga tahap:
F Tahap Induksi
F Tahap Transisi
F
Tahap Mempertahankan (maintenance)
b)
Ketergantungan antara
keputusan yang satu dengan yang lain dan perkembangan pekerjaan (Dependent
Decesions and Vocarional)
Perkembangan kerja
diidentikkan dengan perkembangan diri (self-development) dengan tujuan
yang ingin dicapai ialah untuk mengadakan pilihan memasuki pekerjaan dan
kemajuan dalam pendidikan dan pekerjaan yang ditempuh.
Antisipasi pada suatu saat tertentu memandang kepada satu atau lebih keputusan yang berpengaruh pada pola tindakan seseorang, menyangkut:
Antisipasi pada suatu saat tertentu memandang kepada satu atau lebih keputusan yang berpengaruh pada pola tindakan seseorang, menyangkut:
Ø Suatu keputusan tertentu yang sedang difikirkan
Ø Keputusan-keputusan terdahulu yang belum lengkap
Ø
Keputusan-keputusan kemudian
yang belum dilaksanakan
0 komentar:
Ikutan Komentar