Senin, 10 Desember 2012

Pendidikan Karier


I.       Pengertian Pendidikan Karir
Beberapa pengertian pendidikan karir, menurut para pakar:
a.       American Institute for Research dalam bukunya: Career Education (1973) mengemukakan:
“Pendidikan karir merupakan perkembangan kecakapan dan pengetahuan yang secara langsung menembus individu siswa agar dapat memenuhi sendiri kebutuhan-kebutuhannya.”
b.      Lois – Ellen Datta dan Corinne H. Rieder dalam bukunya Career Education In The National Institute Of Education: A Status Report (1973) mengemukakan:
“Pendidikan karir dapat diartikan sebagai suatu perkembangan dari pengetahuan kemampuan umum dan khusus untuk membantu individu dan kelompok.”
c.       Kenneth. B.Hoyt dan Daryl Laramore dalam artikelnya The Counselor’s Role In Career Education (1974) mengemukakan:
“Pendidikan karir adalah totalitas dari usaha, jalan atau cara yang ditempuh dalam proses belajar dan berkaitan dengan pekerjaan.”
d.      Edwin L.Herr. mengungkapkan:
“Pendidikan karir merupakan suatu proses perkembangan fasilitas karir untuk semua siswa yang bersumber dari modifikasi pengalaman-pengalaman baik disektor industri, bisnis, maupun rumah tangga.”
e.       James C.Hansen, Richard R.Stevie dan Richard W.Warner dalam bukunya: Counseling: Theory and Process (1977). Mengemukakan:
 “Pendidikan karir adalah suatu proses atau perkembangan yang bersifat seumur hidup yang bertujuan membantu individu memiliki kecakapan atau mempunyai pemahaman yang jelas tentang alternatif kerja.”

II.  Model-model Pendidikan Karir
a)      School – Base Comprehensive Career Education
Sebagian besar model ini menekankan pada pengembangan dan memperluas lapangan pendidikan karir. Yang dipelopori oleh Edwin L dengan unsur-unsurnya:
ü  Kesadaran karir (Career Awareness)
Merupakan bentuk pemahaman akan dunia kerja secara menyeluruh.
ü  Kesadaran diri (Self - Awareness)
Yaitu berbentuk kesadaran yang dimiliki siswa terhadap dirinya.
ü  Apresiasi dan sikap (Apprecitions Attitudes)
Berupa suatu sistem nilai terhadap karir dan bagaimana peranannya.
ü  Kemampuan pembuatan keputusan (Decision Making Skill)
Yaitu bentuk pemahaman siswa terhadap tahapan pembuatan keputusan.
ü  Kesadaran ekonomis (Economic Awareness)
Yakni kesadaran yang dimiliki siswa terhadap relasi antara faktor ekonomi, pola hidup dan pekerjaan.
ü  Kesadaran kecakapan bekerja dan kompetensi awal (Skill Awareness and Biginning Competence).
Berupa dasar-dasar keterampilan kognitif yang dituntut untuk mengidentifikasi tujuan dari suatu tugas.
ü  Keterampilan kecakapan bekerja (Employability Skill)
Yaitu berbagai bentuk keterampilan yang dituntut guna dapat secara langsung melakukan berbagai tugas secara tepat.
ü  Kesadaran pendidikan (Educational Awareness)
Yaitu suatu bentuk pengenalan dari siswa tentang makna perkembangan keterampilan dasar dan penguasaan pengetahuan
b)      Employer Base Career Educational Model
Model pendidikan karir ini basisnya adalah pekerja bermanfaat untuk merencanakan alternatif-alternatif yang lebih komprehensif pada pendidikan umum, yang dipelopori oleh Herr dengan tujuan sebagai berikut:
M Mengulangi dan memperkuat kompetensi pendidikan siswa serta minatnya.
M Menyediakan kesempatan kepada siswa dalam berbagai macam kegiatan.
M Mengembangkan kekuatan konsep diri (self-concept).
M Menyediakan bermacam-macam informasi yang tepat kepada siswa.
c)       Homem - Base Career Education Medel
Model ini basisnya adalah keluarga menitikberatkan kepada pemberian penerangan untuk individu.
d)      Rural Residential – Based Career Education Model
Model pendidikan karir ini meletakkan basisnya pada pendidikan pedesaan dengan menitikberatkan pada pekerja dibawah umur dan berbagai macam masalah keluarga pedesaan.

III.    Tujuan Pendidikan
Institusi program pendidikan karir di sekolah-sekolah pada umumnya bertujuan:
a)      Membantu para siswa untuk mengeksplorasi terhadap sekelompok pekerjaan.
b)      Menyiapkan berbagai informasi tentang karir.
c)      Menyiapkan dan melengkapi siswa dengan kemampuan umum dan khusus.
d)     Menyiapkan berbagai bentuk konselor kepada para siswa.

IV.    Pendidikan Karir dan Konselor
Dalam pelaksanaan pendidikan karir, konselor profesional sebagai bagian dari staf yang menangani program pelaksanaan pendidikan karir memiliki perasaaan yang penting dan ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan program layanan pendidikan karir.
American Personel and Guidance Association mengemukakan enam statement tentang fungsi konselor dalam pendidikan karir, yakni:
a)      Melengkapi kepemimpinan dalam identifikai dan implementasi program.
b)      Melengkapi kepemimpinan dalam asimilasi dan aplikasi dari metode.
c)      Melengkapi kepemimpinan dalam identifikasi, klasifikasi dan manfaat diri.
d)     Melengkapi kepemimpinan dalam menhapus perbedaan ras, suku dan sebagainya.
e)      Melengkapi kepemimpinan dalam memperluas serta menetapkan bermacam-macam alat perlengkapan yang cocok.
f)       Melengkapi kepemimpinan dalam mengutamakan pentingnya menempatkan fungsi konseling karir dalam program pendidikan karir.

0 komentar:

Ikutan Komentar